Manusia terlahir dimuka bumi ini sebagai khalifah / pemimpin, Mari kita syukuri semua itu, karena kita sangat - sangat beruntung terlahir kedunia ini sebagai manusia, coba kita bayangkan seandainya kita dulu terlahir sebagai ( Maaf ) binatang, gimana jadinya kita ini, atau sebagai tumbuh - tumbuhan atau yang lainnya yang tidak dilengkapi dengan perasaan, akal - pikiran, nafsu keinginan dan lain - lain bagaimana ?
sebagai seorang pemimpin sudah selayaknya kita harus berpikir arif dan bijak, hidup ini cuman satu kali dan belum pernah terjadi dalam sejarah ada orang yang bisa hidup untuk kedua kali,
manfaatkanlah hidup ini sebaik mungkin, baik yang sebagai pemimpin, pejabat, pegawai, mahasiswa atau rakyat jelata :
Sebagai pemimpin punya kewajiban yang sangat dan harus untuk selalu berperilaku ngayomi / menaungi semua rakyatnya tanpa memandang asal - usul, kaya miskin, kelompok mana dari mana, karena negara ini telah dipagari oleh para leluhur kita yang bijak dengan sembohyan Bhineka Tungga Ika, sebagai pemersatu bangsa, umat, adat maupun bahasa
Sebagai Pejabat Ingat - ingatlah janji kalian waktu kampanye dulu, kalian siap dan mau mengabdikan diri kalian untuk rakyat, itu janjimu kepada masyarakat, sudah sepantasnya kalau kalian benar - benar berpikir untuk rakyat yang sudah sangat menderita ini, kasian pada rakyat yang sudah memilih kalian kalau ujung - ujungnya kalian minta ( Maaf ) Gaji, Baju, laptop, Mobil, bahkan Rumah, ini pemikiran yang salah, pengabdian itu sudah sepantasnya tanpa imbalan yang berlebih, jadilah orang terhormat tanpa minta dihormati
sebagai pegawai bekerjalah secara profesional, karena gaji kalian dari hasil jerih payah rakyat, jangan se enaknya sendiri, kasihanilah rakyat yang mengumpulkan rupiah untuk menggaji kalian, bekerjalah dengan sungguh - sungguh supaya negeri yang super makmur ini bener - bener menjadi negeri yang gemah lipah loh jinawi.
sebagai Mahasiswa, kalian adalah generasi penerus bangsa, mulailah belajar berpikir dan bertindak - tanduk yang santun, jangan mudah diombang - ambing kemauan orang lain yang bertujuan untuk merusak kalian dan bangsa kalian, jangan suka merusak disaat demo, jangan suka marah - marah, jangan suka memaki, dan jangan suka menilai orang lain, karena yang kalian Rusak itu dibangun dari jerih payah bapak - ibu kalian semua, sadarilah itu, jangan suka marah - marah karena marah itu awal dari permusuhan, ingat mencari musuh lebih gampang dari pada mencari saudara, jangan suka memaki, karena memaki itu perbuatan setan, jangan suka menilai, karena menonton itu memang lebih mudah dari melakukan.
sebagai Rakyat, mari kita mangayu bagyo hayuning bawana, supaya pemerintah ini menjadi berwibawa
Selasa, 19 Oktober 2010
Sabtu, 16 Oktober 2010
belajarlah
Belajarlah dari sejarah, jangan sekali - sekali melupakan sejarah kalau ingin memajukan negara ini, Nusantoro negeri kaya gemah ripah loh jinawi, opo kang tinandur pasti tumuwuh, negeri dengan masa lalu yang serba kaya, mari kita sama - sama tengok kebelakang, mulai zaman syailendra maupun sairendra, zaman dimana ribuan tahun yang lalu, nenek moyang kita yang belum ada embel - embel sarjana dan tetek bengeknya saja beliau bisa membangun candi borobudur yang kemegahannya diakui dunia sampai detik ini, kita lihat zaman raja airlangga, betapa bahagianya rakyat waktu itu, kita ingat - ingat kembali kejayaan sriwijaya, Sang Mahapatih Gajah Mada, atau Raden Patah, kita ini punya leluhur yang adiluhung.
Marilah kita semua mulai belajar, kenapa nenek moyang kita punya semboyan Bhineka Tunggal Ika,
Mari semboyan itu kita pelajari lagi, supaya kita bisa mengerti tentang leluhur kita,
orang yang benar adalah orang yang merasa paling bersalah dan orang yang salah adalah orang yang merasa paling benar, nenek moyang kita mempunyai semboyan bhineka tunggal ika itu ya itulah tujuaannya, supaya kita itu bisa saling bersatu padu, tanpa memandang asal usul, sopo siro sopo ingsun, opo rupo kulitmu, nenek moyang kita saja ribuan tahun yang lalu sudah menyadari itu, karena beliau tahu kalau negeri ini itu memang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya adat istiadat, bahasa maupun agama,
kita ini generasi penerus, sudah sepantasnya melestarikan semboyan dan ajaran leluhur kita, jangan karena merasa pinter terus bikin peraturan sesuai kepentingan golongannya sendiri, nggak bakalan maju negeri ini kalau seperti ini,
kenapa leluhur kita zaman dahulu selalu menyarankan para pejabatnya untuk selalu mengabdikan diri kepada rakyatnya, karena hanya dengan pengabdianlah kita itu bisa mendarmakan diri kita untuk sesama,
marilah kita semua selalu berpikir jernih, baik yang menjadi pejabat, menjadi pemimpin, menjadi pengaman, menjadi mahasiswa, maupun yang menjadi rakyat.
Marilah kita rubah paradikma cara berpikir kita, baik para pejabat yang merasa dirinya terhormat, jadilah betul - betul orang terhormat, karena jabatan yang disandang adalah amanah, amanah dari para rakyat, abdikanlah diri kalian secara total untuk rakyat, karena pada saat - saat kampanye dahulu kalian sudah berjanji akan menjadi abdi masyarakat
Marilah kita semua mulai belajar, kenapa nenek moyang kita punya semboyan Bhineka Tunggal Ika,
Mari semboyan itu kita pelajari lagi, supaya kita bisa mengerti tentang leluhur kita,
orang yang benar adalah orang yang merasa paling bersalah dan orang yang salah adalah orang yang merasa paling benar, nenek moyang kita mempunyai semboyan bhineka tunggal ika itu ya itulah tujuaannya, supaya kita itu bisa saling bersatu padu, tanpa memandang asal usul, sopo siro sopo ingsun, opo rupo kulitmu, nenek moyang kita saja ribuan tahun yang lalu sudah menyadari itu, karena beliau tahu kalau negeri ini itu memang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya adat istiadat, bahasa maupun agama,
kita ini generasi penerus, sudah sepantasnya melestarikan semboyan dan ajaran leluhur kita, jangan karena merasa pinter terus bikin peraturan sesuai kepentingan golongannya sendiri, nggak bakalan maju negeri ini kalau seperti ini,
kenapa leluhur kita zaman dahulu selalu menyarankan para pejabatnya untuk selalu mengabdikan diri kepada rakyatnya, karena hanya dengan pengabdianlah kita itu bisa mendarmakan diri kita untuk sesama,
marilah kita semua selalu berpikir jernih, baik yang menjadi pejabat, menjadi pemimpin, menjadi pengaman, menjadi mahasiswa, maupun yang menjadi rakyat.
Marilah kita rubah paradikma cara berpikir kita, baik para pejabat yang merasa dirinya terhormat, jadilah betul - betul orang terhormat, karena jabatan yang disandang adalah amanah, amanah dari para rakyat, abdikanlah diri kalian secara total untuk rakyat, karena pada saat - saat kampanye dahulu kalian sudah berjanji akan menjadi abdi masyarakat
Langganan:
Postingan (Atom)